
Operasional haji memasuki hari ke-13. Ada 36.797 jemaah haji
Indonesia yang diberangkatkan ke Madinah. Dari jumlah itu, sebanyak 29
kloter atau 11.473 jemaah sudah bergerak ke Makkah.
Tercatat ada 77 jemaah haji sakit. Sebanyak 62
orang rawat jalan dan 14 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji
Indonesia (KKHI) dan 1 orang dirawat di RSAS Madinah. Jemaah wafat
sebanyak 5 orang.
Hari ini, Jum’at 17 Juni 2022, ada 4.429 jemaah yang tergabung dalam 11 kloter
diberangkatkan dari delapan embarkasi ke Tanah Suci.
Dua
kloter berangkat dari Embarkasi Solo/SOC (720), Jakarta – Pondok
Gede/JKG (820), dan Surabaya/SUB (900). Masing-masing satu kloter
berangkat dari Embarkasi Banjarmasin/BDJ (360), Batam/BTH (450),
Aceh/BTJ (393), Medan/MES (393), dan Makassar/UPG (393).
Berkenaan dengan kondisi di Arab Saudi, Panitia Penyelenggara Ibadah
Haji (PPIH) menerbitkan sejumlah imbauan untuk jemaah dan petugas selama
di Makkah dan Madinah.
“Baik jemaah maupun petugas, dilarang membawa benda, bendera, banner,
simbol-simbol, lambang dan sejenisnya yang dapat berpotensi menjadi
pelanggaran hukum selama berada di Makkah, Madinah, dan menjalankan
rangkaian ibadah haji,” kata Jubir PPIH Akhmad Fauzin saat memberikan
keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
“Jemaah dan petugas juga dilarang membawa benda tajam dan/atau
lainnya yang dapat membayakan bagi diri sendiri maupun orang lain selama
menjalankan rangkaian ibadah haji,” sambungnya.
Larangan lainnya, lanjut Fauzin, adalah berbicara, berteriak,
mengajak dan/atau memengaruhi orang lain dengan kalimat dan/atau
ungkapan yang dapat berpotensi melanggar hukum yang berlaku di Arab
Saudi selama menjalankan rangkaian ibadah haji.
Jemaah dan petugas diimbau selalu melengkapi diri dengan gelang
identitas, kartu dan/atau gelang dari maktab dan atribut serta
perlengkapan lainnya yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia dan
Pemerintah Arab Saudi.
Karena masih pandemi, jemaah dan petugas agar
selalu menjaga protokol kesehatan dengan tetap memakai masker ketika
berkumpul di ruangan dan selama berada di Masjid Nabawi dan Masjidil
Haram.
Jika menemui kesulitan konsultasikan pada petugas. “Pemerintah berharap jemaah dan petugas dapat selalu mencerminkan
jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang patuh dan tertib,”
tandas Fauzin. (mch|alfa)