Kesultanan Islam Pattani
Kehadiran Islam di Pattani dimulai dari kedatangan mubalig dari Pasai Syekh Said, yang berhasil menyem-buhkan Raja Pattani bernama Phaya Tu Nakpa yang sedang sakit parah. Phaya Tu Nakpa (1486-1530 M) yang beragama Budha kemudian masuk Islam dan bergelar Sultan Ismail Syah.
Kesultanan Pattani mengalami kemajuan pesat setelah menjalin hubungan dagang dengan Malaka, dan menjadi pusat perdagangan dan bandar laut, terutama bagi pedagang dari Cina dan India. Kejayaan Pattani berakhir setelah dikalahkan Kerajaan Siam dari
Bangkok. Peninggalan Pattani berupa nisan kubur yang disebut
Batu Aceh sebagai simbol hubung-an dekat dengan Samudera Pasai.
Kesultanan Ternate
Kesultanan Islam terbesar Maluku berada di Ternate. Islam di daerah ini disebarkan oleh para ulama dan pedagang dari Pulau Jawa. Islam jadi agama kerajaan di era Sultan Zainal Abidin.
Kesultanan Ternate menjadi salah satu pusat penyebaran Islam dibagian timur Nusantara, mencapai kejayaannya di era pemerintahan Sultan Babullah. Dalam perdagang-an. Masa Kesultanan Ternate berakhir setelah ditaklukkan oleh VOC pada 1660. Peninggalannya, diantaranya Benteng Portugis dan istana di Ternate, Maluku Utara.
> ABAD KE 16 MASEHI
Kesultanan Aceh Darussalam
Kesultanan Aceh adalah kerajaan Islam yang berada di bagian utara Sumatera. Didirikan pada 1541 M oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Kesultanan Aceh menggantikan peran Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, terutama dalam perdagangan dan pelayaran yang telah dikuasai oleh Portugis.
Kejayaan Kesultanan Aceh terjadi di era Sultan Iskandar Muda, yang akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada 1912 M. Peninggalan sejarah Kesultanan Aceh antara lain Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh dan Cakra Donya, yaitu lonceng hadiah dari kaisar Cina.
Kesultanan Demak (1500 – 1550 Masehi)
Di Jawa, berdiri Kesultanan Demak,kesultanan Islam dipimpin Raden Fatah, bupati Majapahit di Bintoro. Mencapai puncak kejayaan saat di- pimpin oleh Sultan Trengono. Kesultanan Demak telah berhasil melebarkan kekuasaannya sampai ke luar Jawa, seperti Kesultanan Banjar, Kerajaan Kotawaringin, dan Kesultanan Kutai di Kalimantan. Namun terjadi kemunduran di era Sunan Prawoto karena beberapa wilayah terjadi pemberontakan.
Peninggalan Kesultanan Demak yang populer adalah Masjid Agung Demak. Ciri khas masjid ini adalah bangunannya ditopang empat tiang atau saka guru yang dibangun empat orang sunan dari sembilan wali (Wali Songo), yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
Kesultanan Cirebon
Kerajaan Islam pertama di Jawa Barat, adalah Kesultanan Cirebon yang didirikan pada 1450 M, oleh Pangeran Walangsungsang. Tokoh yang berperan menjadikan Cirebon sebagai Kesultanan Islam adalah Syarif Hidayatullah.
Sepeninggalan Panembahan Girilaya 1650-1662M, Kesultanan Cirebon diwarisi kedua anaknya, terbagi menjadi dua Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman. Meski tak memiliki kekuasaan administratif, Kesultanan ini tetap bertahan hingga kini.
Kesultanan Banjar
Kesultanan Islam ini terletak di bagian selatan Kalimantan. Pada awalnya bernama Daha, sebuah kerajaan Hindu yang kemudian menjadi kesultanan Islam.
Berdiri pada 1595 M dengan raja pertama Sultan Suriansyah. Islam masuk ke wilayah Banjar pada 1470 Masehi, bersamaan dengan melemahnya Majapahit di Jawa. Penyebaran Islam secara meluas dilakukan oleh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama yang menjadi Mufti Besar Kalimantan. Pada 1857-1859, Kesultanan ini mengalami kemunduran dengan munculnya pergolakan menentang pengangkatan Pangeran Tamjidillah sebagai sultan oleh Belanda.
Pada 1859-1905, terjadi Perang Banjar yang dipimpin Pangeran Antasari (1809-1862) melawan Belanda, yang akhirnya Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada 1860. Peninggalan sejarah Kesultanan Banjar dapat dilihat dari bangunan masjid di Desa Kuin, Banjar Barat (Banjarmasin) yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Tamjidillah.
Kesultanan Banten
Ini adalah kesultanan terbesar di Jawa Barat. Kesultanan Banten didirikan Sunan Gunung Jati pada tahun 1524 Masehi. Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, Islam telah mengalami perkembangan pesat. Ditandai dengan berdirinya masjid dan pesantren.
Kesultanan Banten mencapai masa keemasannya di masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651 1683. Namun, mengalami kemunduran setelah terjadi perang melawan Belanda. Peninggalannya berupa Masjid Agung Banten, Menara Banten, Benteng Speelwijk, dan bekas Keraton Surosowan.
Kesultanan Buton
Kesultanan Buton adalah kerajaan Islam yang berada di Pulau Buton, Sulawesi tenggara. Kerajaan Buton menjadi kesultanan setelah Halu Oleo, raja ke-6, memeluk Islam. Penyebaran Islam secara meluas oleh syekh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman al-Patani, seorang ulama dari Kesultanan Johor. Peninggalan sejarah Kesultanan Buton berupa Benteng Kraton dan Batupoaro, yaitu batu tempat mengasingkan diri bagi Syekh Abdul Wahid di akhir keberadaannya di Buton.
Kesultanan Goa
Kesultanan Goa terletak di sebelah selatan Pulau Sulawesi. Kerajaan Goa berubah menjadi kesultanan pada akhir abad ke-16, di masa pemerintahan Sultan Alauddin (1593-1639). Di era Sultan Hasanuddin terjadi perang Makassar melawan Belanda, yakni di tahun 1666-1669 M.
Kesultanan Goa dikuasai Belanda setelah dipaksa menyerah dan menandatangani Perjanjian Bongaya. Peninggalan Kesultanan Goa berupa kompleks makam Sultan Goa dan bekas rumah Sultan Goa terakhir di Makassar.
Kesultanan Johor
Kesultanan Johor berdiri setelah Kesultanan Malaka takluk oleh Portugis. Sultan Alauddin Riayat Syah membangun Kesultanan Johor pada sekitar tahun 1530-1536 Masehi.
Kejayaan kesultanan ini terjadi pada masa Sultan Abdul Jalil Riayat Syah II. Kesultanan Johor memperkuat dirinya dengan mengadakan aliansi bersama Kesultanan Riau sehingga disebut Kesultanan Johor-Riau, yang berakhir setelah Raja Haji wafat dan wilayah menjadi kekuasaan Belanda.
Kesultanan Kutai
Kesultanan Kutai berada disekitar Sungai Mahakam, Kalimantan bagian timur. Pada awalnya, Kutai adalah kerajaan yang dipengaruhi ajaran Hindu dan Budha. Islam berkembang di wilayah Kutai di era Aji Raja Mahkota pada 1525-1600 Masehi.
Penyebaran Islam dilakukan oleh seorang mubalig bernama Said Muhammad bin Abdullah bin Abu Bakar al-Warsak. Kesultanan ini mencapai kejayaannya pada masa Aji Sultan Muhammad Salehuddin (1780-1850). Namun, mengalami kemunduran setelah ia meninggal dunia. Peninggalannya berupa makam para sultan yang terletak di Kutai Lama, dekat Anggana.
Kesultanan Pajang Kesultanan Islam pertama dipedalaman Jawa adalah Kesultan-an Pajang, yang didirikan oleh Joko Tingkir pada 1546, setelah Sultan Trenggono (Demak) wafat. Joko Tingkir atau Sultan Adiwijaya membawa Islam dari wilayah pesisir menuju pedalaman Jawa.
Kesultanan ini berlangsung selama 45 tahun, namun ditaklukkan oleh Mataram pada 1618. Peninggalan Kesultanan Pajang berupa makam Pangeran Benowo.