
Calon Jemaah Haji Kabupaten Majalengka yang tergabung pada Kloter 11 JK-S sebanyak 404 orang dengan petugas 6 orang diserahterimakan dari Pemkab Majalengka ke PPIH Embarkasi Haji Bekasi, Sabtu (11/6). Penyerahan tersebut langsung oleh Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi, M.MPd. yang didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Majalengka Drs. H. Moh. Mulyadi, M.MPd. Sekda Majalengka Drs. H. Eman Suherman, MM. Kasi PHU Kemenag Majalengka Dr. H. Heru Hoerudin, M.Ag. dan dari Dinas Kesehatan Majalengka.
Penerimaan Calon Jemaah Haji Kloter 11 asal Majalengka terasa begitu istimewa. Karena pada kesempatan tersebut, hadir secara langsung Dirjen PHU Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. yang didampingi Kabid PHU Kanwil Jawa Barat Drs. H. Ahmad Handiman Romdony, M.Si. serta Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Terpadu, Dr. Jaja Jaelani.
Bupati Majalengka, Dr. Karna Sobahi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan para jemaah haji Majalengka sebanyak 533 orang yang tergabung dalam kloter 11 dan 39 dengan manasik sehingga para jemaah siap melaksanakan ibadah haji.

Di hadapan jemaah haji yang tidak lain adalah warganya, Bupati mengingatkan untuk berdisiplin dan mentaati aturan baik aturan agama maupun aturan pemerintah. Kepada jemaah haji yang mengenakan batik khas Majalengka, Bupati mengingatkan untuk menjaga nama baik diri, keluarga dan juga masyarakat Kab. Majalengka.
Kabid PHU melaporkan bahwa mulai Kloter 11, pemberangkatan jemaah haji ke bandara mengalami perubahan jadwal 2 jam lebih awal dari waktu semula. Dengan demikian waktu istirahat para jemaah kloter 11 lebih pendek, karena nanti pada pukul 02.00 dini hari sudah mulai untuk pemeriksaan Xray dan diberangkatkan ke bandara.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief meminta jemaah haji untuk membuat ibadah hajinya gembira. Ini didasari karena penyelenggaraan haji saat ini masih dengan kondisi pandemi Covid-19.
“Walaupun saat ini masih menerapkan protokol kesehatan, buatlah haji itu gembira jangan dibuat stres karena aturan protokol kesehatan,” ujarnya.
Hilman juga mengimbau agar jemaah haji fokus dengan ibadah dan kesehatannya, ia meminta jemaah haji tidak fokus untuk beribadah umrah sebelum puncak haji, karena akan menguras energi jemaah haji.
Hilman juga mengingatkan kepada jemaah untuk bersyukur karena dapat diberangkatkan tahun ini. Karena masih ada jutaan orang yang masih mengantri untuk diberangkatkan. Setidaknya ada 5,2 juta orang sampai 40 tahun ke depan. Ia membayangkan jika kouta haji hanya 100.000 masa tunggu bisa mencapai 90 tahun. Jika kuota kembali ke 200.000 maka masa tunggu maksimal bisa sampai 40 tahun.